Dua puluh tahun yang lalu, dua anak kecil berebut boneka. Tak ada yang saling mengalah.
Namun, karena saling tarik menarik, kepala boneka dan badannya terpisah dan mereka berhenti mempersengketakannya lalu bersama-sama mengubur boneka tanpa kepala itu di tanah Mesuji.
Kini, tak ada pilihan lain bagi mereka, selain memenggal kepala lawannya, karena tanah dan boneka sangatlah berbeda dan sengketa ini harus diselesaikan.
Belukar malam di Mesuji makin rimbun. Darah akan tercecer dalam kelamnya. Dan satu di antara mereka akan masuk TV besok pagi. Tergeletak tanpa nyawa atau mungkin ditemukan terkubur tanpa kepala bersama boneka tanpa kepala yang mereka kubur
dua puluh tahun yang lalu.
M. Fathir Al Anfal (2011)
No comments:
Post a Comment