PK IKSI 2011

Sabtu, 10 Desember 2011 adalah hari puncak Festival Budaya sekaligus hari pementasan Petang Kreatif tahun ini. Lima belas program studi di FIB beradu kreativitas teater di Auditorium Gedung IX FIB UI setelah kurang lebih 2 bulan berlatih mempersiapkan yang terbaik di ajang PK ini, tak terkecuali program studi Sastra Indonesia, yang merupakan program studiku, Muhammad Fathir Al Anfal.

Kurang lebih dua bulan aku dan teman-teman Sastra Indonesia (Sasindo) satu angkatan berlatih. Dari mulai latihan nafas perut sampai cerita yang berganti-ganti hingga akhirnya terbentuk cerita yang fiks kurang lebih H min 2 pementasan. Banyak rintangan yang kami lalui. Bahkan harus sampai jatuh air mata dan tercurahkannya emosi yang meluap. Namun, akhirnya semua terlewati dan semuanya membuat kami menjadi bersatu dan lebih akrab serta saling mengenal satu sama lain.

Ini adalah foto beberapa anak Sasindo yang sedang narsis saat latihan:



Mereka terdiri dari Kharisma (kiri), Kartika, Liny, Kunthi, Guntari, Erlita, Mustika, dan Tamimi. Kharisma, Kartika, dan Tamimi berperan sebagai Penari Perut Timur Tengah yang goyanganya aduhai. Sedangkan sisanya berperan sebagai 7 Bidadari.

MENGEJAR KIJANG EMAS
Teater Sasindo sendiri berjudul "Mengejar Kijang Emas" yang menceritakan tentang Fatimah (Diperankan oleh First) yang merupakan salah satu dari 7 bidadari yang selendangnya hilang karena dicuri Jaka Tarub (Arga). Jaka tarub pun akhirnya membuat perjanjian dengan Fatimah dengan kesepakatan jika ia mampu menemukan selendang yang Fatimah cari, ia harus kawin dengannya. Hal itu pun disepakati.

Singkat cerita, Fatimah pun setuju untuk menikah dengan Jaka Tarub dengan izin ibunya (Mutia). Namun, setelah ibunya mimpi buruk, si ibu menyuruh Fatimah memuat pernikahannya dengan Jaka Tarub batal dengan cara menyuruh si Jaka mencari Kijang Emas (Reynatha) sebagai mas kawinnya.

Perjalanan Jaka mencari Kijang Emas pun dimulai. Dari Malaysia, Timur Tengah, hingga Afrika ia jelajahi sampai ia kembali ke Nusantara. Di Nusantara ia bertemu dengan Bandung Bondowoso (Alzhou) yang sedang membuat candi seribuan sebagai persyaratan pernikahannya dengan Roro Jonggrang (Dea). Bersama Bandung, Jaka mengejar Kijang Emas.

Banyak sekali kelucuan di setiap adegan yang membuat para penonton tertawa geli, terbahak-bahak, dan puas mendengar lawakan-lawakan dan tingkah lucu kami. Alhamdulilah, kami bangga dan senang bisa membuat orang lain terhibur. Setidaknya tak mengecewakan penonton. Karena dari tahun ke tahun, Sasindo selalu ditunggu karena komedinya yang menghibur dan tahun ini hanya Sasindo juga yang menampilkan genre komedi.

Foto di samping adalah foto poster kami:

Lalu bagaimana akhir ceritanya? Nanti jika videonya sudah di unggah, kalian bisa lihat sendiri dan bersiaplah untuk tertawa.
Di tunggu ya. =)



GALERI
Berikut adalah foto kami saat di rias sebelum tampil.
                                                

Kijang Emas (Reynatha) dan Bidadari (Regina Kunthi). Setelah pementasan, kabarnya, Rey langsung naik daun lho. Katanya lucu & unyu gitu. Selamat ya.


Dari Kiri ada Bandung Bondowoso (Alzhou), Orang Afrika "huba-huba" (Aku), Jaka Tarub (Arga), Pocong (Septania). Untuk Arga, walau hanya mendapat nominasi sebagai aktor terbaik, namun penampilannya malam itu sudah sangat baik hingga mampu menembus nominasi walau gagal menang.
 Ini adalah aku, yang berperan sebagai orang afrika "huba-huba" (hehehe). Walau peranku sedikit namun alhamdulilah satu audit bergemuruh tawa oleh lelucon yang aku ucapkan. Penasaran? Tungguin saja videonya. Sering-sering cek. Oke?
 Kalau yang ini, bener-bener orang-orang gila. Yang berdaster biru adalah Kiki (Pemain Musik). Ia memainkan jimbe dengan sangat baik dan musiknya pun mampu menembus nominasi walau lagi-lagi gagal menang. Yang memegang gayung adalah First, peran utama sebagai Fatimah.
 Nah, yang ini, foto kami, walau tidak semuanya ada di situ, tapi sudah cukup mewakili. Bahkan ada M. Adi Nugroho, yang berjaket (paling kanan), yang merupakan wakil BEM UI 2011 sekaligus senior Sasindo angkatan 2007. Lalu yang baju hijau adalah Chandra Kartika Gunawan dan yang baju putih berkerudung hitam adalah Qurrotul. Keduanya merupakan senior angkatan tahun 2009.
Alhamdulilah setelah dicoreng-coreng mukanya dan menggunakan kostum-kostum yang aneh, Sasindo berhasil menyabet gelar sebagai tata rias terbaik dan kostum terbaik. Untuk PK-nya sendiri kami berhasil mencapai juara ke-3 di bawah Sastra Inggris (juara 1) dan Filsafat (Juara 2) mengalahkan 12 program studi lainnya termasuk JIP (Jurusan Ilmu Perpustakaan) yang merupakan langganan juara dan juara bertahan.

Ini adalah euforia para senior saat kami memboyong piala di tengah malam itu. Dari sebelah kiri ada Chandra, Diego, Benny, Eki, dan Mala. Kelimanya adalah senior angkatan 2009. Karena mereka jugalah, kami bisa meraih prestasi ini. Terima kasih buat senior-senior lainnya dari angkatan 2010-tak terhingga yang sudah mengajari kami. Lucky Pakor, Nanto, Omba, dll yang gak bisa disebutin semua di sini, terima kasih atas bimbingannya selama kami latihan PK.

Terakhir dariku, mengutip dari kata-kata Arga di facebook, krang lebih begini: "Walau cuma juara 3 tapi udah serasa juara 1". Ya, menurutku PK IKSI 2011 sudah menjadi juara di hati para penonton. Selamat untuk Sasindo 2011! Tetap semangat! IKSI IKSI IKSI euhleuh!

No comments:

Post a Comment