Monday, February 27, 2012

Nawang Wulan

Jilbab bagi perempuan shalihah bukan sekedar aksesoris penutup kepala, tapi juga harga diri. Itulah yang selalu dipegang teguh oleh perempuan yang selalu menginspirasiku, Nawang Wulan. Nama yang indah, bukan?


Foto: Tak Dikenal (Google.com)

Jika aku melihat artis-artis berjilbab di televisi, aku pasti selalu mengingatnya. Jelas saja, karena Wulan memang begitu cantik seperti artis-artis papan atas itu. Selain itu, dia juga jago dalam hal berakting dan bisa saja dia sekarang sudah sama terkenalnya dengan mereka.

Aku pernah satu kelompok drama dengannya waktu SMP dulu. Aku berperan sebagai pangeran yang menyelamatkannya dari kejaran-kejaran orang-orang jahat, begitulah intinya. Saat itu aku sangat bahagia bisa beradu peran dengannya.

Hari demi hari berganti, impiannya menjadi seorang artis nyaris terwujud, saat sebuah produksi film mengontraknya dalam sebuah film layar lebar meski hanya menjadi seorang figuran. Namun, ia akhirnya menolaknya. Kenapa? pikirku saat itu.

Ia bercerita kalau Sutradara film itu menginginkannya membuka jilbab.
"Sutradara gila!", teriaknya padaku.
"Lho kenapa?" tanyaku kembali.
"Dia menginginkaku membuka jilbab. Tentu saja aku menolak. Dia malah berkata kalau aku lebih cocok jika menggunakan pakaian seksi."

Hal itu benar-benar membuatku geram, namun aku juga tak bisa berbuat apa-apa. Alhasil, Wulan membatalkan kontraknya di film itu hanya karena jilbab yang merupakan harga diri baginya dan ia pun memilih menjadi orang biasa saja. Dia tahu impiannya kala itu hanyalah semu dan berlebih. Dia baru menyadarinya.

Seandainya waktu tak memanggilnya satu minggu yang lalu, aku mungkin masih bisa melihat wajahnya dan bercanda-canda dengannya. Aku juga baru tahu dari orang tuanya kalau ia menyidap penyakit kanker sudah cukup lama. Ia selalu merahasiakannya dariku. Mungkin agar aku tak bersedih dan mengkhawatirkannya. Tapi, sesuatu yang sudah tiada memang tak pernah kembali dan hanya kenangannya yang mungkin akan menjadi inspirasi ataupun motivasi bagi orang-orang yang ditinggalkannya.


Oleh: Kau-Tahu-Siapa (2012)

No comments:

Post a Comment