Wednesday, December 21, 2011

Persetan Dengan Hari Ibu!: Apakah Cintamu Hanya Untuk Hari Ini Saja?



Pagi menyeruak di penghujung Desember. Di tengah semarak natal dan aroma tahun baru yang kian kental. Hari ini, 22 Desember 2011. Kata orang, hari ini adalah hari ibu. Benarkah? Buatku, hari ini tetaplah hari kamis. Tak ada yang beda meski disekelilingku tampak banyak perbedaan. Orang-orang dengan senyum manisnya sedang mencoba memberi kejutan ataupun hadiah spesial untuk ibunya. Rumah-rumah -jika bisa menangis- seakan terbawa suasana isi dirinya yang diwarnai kehangatan keluarga. Di dunia maya pun banyak terukir kata-kata: "Selamat hari ibu", "Aku cinta ibu", dll.


Hari ibu? Lagi-lagi aku bingung dengan makna hari itu. Persetan! Bukan karena aku tak punya ibu. Bukan! Aku punya seorang ibu kandung dan juga seorang ibu tiri. Sudah lama aku berpisah dengan ibu kandungku, meski hubungannya dengan bapakku tak berstatus cerai. Tapi, aku juga tak tinggal dengan bapakku dan ibu tiriku yang kini telah menghasilkan tiga orang adik tiri untukku.

Sudah setahun lebih, aku tak pernah merasakan kehangatan keluarga. Canda tawa hingga suka-duka. Semua terasa hampa dan hambar. Dinding kontrakan tua ini dan pakaian-pakaian yang berserakan juga menjadi saksi. Kerapkali, di saat malam berada di puncaknya, aku menangis sesunggukan mengingat ibu kandungku yang jauh di sana. Kupandangi fotonya dan tetes air mata yang asin ini mulai jatuh membasahi foto berukuran 4 R itu. Jika jam dinding, meja, dan semua benda mati di ruangan ini bisa bicara, mereka pasti akan mengejekku: "Cengeng!". Kuakui, aku memang cengeng dan lemah.

Di setiap malam, jika waktu luang memberi ruang, aku menghayal suatu saat nanti bisa membahagiakan ibuku. Aku terus berdoa di setiap lamunanku walau aku dan Tuhan kini sudah sangat jauh. Sudah jarang aku menemuinya dalam ibadah rutin yang biasa disebut solat.

Kembali kepada ironi hari ini yang orang agung-agungkan sebagai hari ibu, hari di mana kita bisa mencurahkan cinta kita dan ucapan terima kasih kita kepada ibu kita yang tercinta. Namun, apakah cintamu hanya untuk hari ini saja? Pikirkanlah, untuk apa kita memberi kejutan kepada ibu kalau ibu sendiri sudah tahu kalau tanggal 22 Desember adalah hari ibu dan dia malah berharap anaknya memberi kejutan untuknya?

Jika kau ingin memberikan cintamu kepada ibu, maka berikanlah ia cinta setiap hari. Buatlah ia bangga setiap hari. Tak menyusahkannya. Tak mengeluh. Berdoa untuknya setiap selesai solat seperti halnya, dia yang selalu mendoakanmu supaya menjadi anak yang berguna. Supaya menjadi lebih baik dari dirinya sendiri.

Aku memang bukan anak yang taat. Bisa dikatakan aku adalah mantan anak durhaka. Dulu, sewaktu ibu masih di sini, aku sering mengabaikannya, mencelanya, menolak perintahnya, membantah, dan lain-lain. Tapi, kini aku sangat menyesal. Mungkin perpisahan ini adalah hukuman untukku agar aku menyadari betapa pentingnya seorang ibu. Kini, aku sangat rindu dan ingin bertemu di hari ini. Bukan sekedar mengucapkan selamat hari ibu, ucapan cinta, atau ucapan terima kasih. Tapi, membawa perubahan bahwa aku bukan anak durhaka seperti dulu lagi. Aku datang dengan kebanggaan yang mungkin bisa sedikit membahagiakannya walau kebanggaan itu belum seberapa.

Ibu juga tak membutuhkan hanya sekedear ucapan terima kasih atau ucapan cinta. Dia membutuhkanmu sebagai seorang anak. Tunjukkan saja bukti cinta dan rasa terima kasihmu, bukan sekedar lewat tulisan di dunia maya -lagipula, memangnya ibumu membacanya?-. Bukan hanya untuk hari ini. Tapi, di hari dimana kau bisa memberikan yang terbaik untuk ibumu. Apakah itu cinta, kebanggaan, atau apapun juga. Terlebih baik lagi, jika kau bisa melakukannya setiap hari. Dengan itu, maka pengorbanan seorang ibu yang merawat kita setiap harinya -bukan hanya tanggal x- hingga besar atau sekarang ini tak sia-sia.

Pagi menyeruak di penghujung Desember. Di tengah semarak natal dan aroma tahun baru yang kian kental. Hari ini, 22 Desember 2011. Kata orang, hari ini adalah hari ibu. Benarkah?

M. Fathir Al Anfal (Hari ini)

No comments:

Post a Comment