Monday, December 19, 2011

Hantu Dunia Maya

Seperti biasa, sore ini, sepulang kuliah, aku langsung menghadap layar komputerku yang terletak di dalam kamarku yang berdinding ungu dan berhiaskan pernak-pernik yang kukumpulkan dari berbagai belahan dunia.

Dari facebook, twitter, sampai blogger aku babat habis. Kalau sudah begitu, aku bisa menghabiskan waktu sampai 5 jam, bahkan kadang lebih. Aku semakin gila berinternet di dunia maya setelah sebulan yang lalu men-jomblo. Hanya dunia maya-lah yang bisa menemaniku dalam kesepian.

Begitu pula dengan Krisna, seorang pria yang kukenal dari facebook satu minggu yang lalu. Entah kenapa, walau hanya kenal dari facebook aku sudah seperti berada di dekatnya dan terasa nyaman. Orangnya asyik jika sedang chatting-an ataupun berbalas wall post. Dia mengaku juga tinggal di kota yang sama, Depok, bahkan juga berkuliah di tempat di mana aku berkuliah meski berbeda fakultas, Universitas Indonesia. Namun, anehnya dia tak ingin bertukaran nomer Handphone denganku meski aku sudah membujuk. Ia bilang, ia tak punya Handphone. Tapi, masa iya zaman sekarang masih ada orang yang tak megang benda multifungsi itu?

Tapi aku tak ingin terlalu mempermasalahkannya. Aku pun lalu mengajak ia ketemuan. Ia menyepakati.
Lalu sesuai kesepakatan, kami bertemu siang ini di Jembatan Teksas, jembatan penghubung Fakultas Teknik dan Fakultas Sastra (Sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya).

Siang makin terik. Namun, ia tak kunjung datang. Karena kesal, aku bertanya kepada orang yang kebetulan sedang lewat.

"Maaf Mbak, mau tanya sebentar, kenal Krisna tidak? Anak FIB jurusan Sastra Indonesia?", tanyaku.
"Krisna anak Sastra Indonesia?", tanyanya balik dengan muka heran.
"Iya, kami janji ketemuan hari ini. Memangnya kenapa Mbak? Kenal?"
"Iya, saya kenal, bahkan namanya jadi sangat terkenal dua minggu yang lalu. Tapi, tidak mungkin kalau dia mengajak ketemuan kamu. Pasti kamu salah orang!"
"Maksudnya? Salah bagaimana?"
"Ya jelas saja salah. Krisna sudah meninggal. Terjun dari jembatan ini di malam hari sekitar dua minggu yang lalu setelah diputus pacarnya dan mati tenggelam."

Aku langsung syok mendengar jawaban itu. Tapi, mana mungkin hantu bisa bermain di dunia maya? Mungkin saja itu orang iseng yang sengaja memakai akun Alm. Krisna untuk menakut-nakutiku atau membuat sensasi. Aku langsung kembali ke kampusku, Fakultas Ekonomi untuk bergegas pulang dengan mobilku yang kuparkir di sana.

                     ***


Sesampainya di rumahku yang sepi, aku langsung menju kamarku. Aku nyalakan komputerku dan kubuka akun facebookku. Dengan rasa takut, aku langsung me-remove akun facebook Krisna yang ternyata telah mati.

Lalu tiba-tiba, "Mengapa kau me-remove aku di saat aku sudah mulai mencintaimu?", terdengar suara laki-laki dari arah belakangku yang berkata demikian. Ketakutanku langsung memuncak, keringat dingin bercucuran, dan teriak seakan tertahan. Namun, rasa penasaran memaksaku menoleh ke belakang. Aku pun melihat seorang pria dengan pakaian khas anak kuliahan namun begitu basah dengan muka yang pucat pasi. Dia memanggil namaku dan berkata: "Radha, aku mencintaimu, ikutlah denganku!"

M. Fathir Al Anfal (2011)

No comments:

Post a Comment