Seorang anak kecil dengan pensil di tangan
dan selembar kertas di hadapannya.
Mulai menulis.
Rangkaian huruf-huruf yang masih awam baginya
dan coba ia pahami.
Ia tak peduli sekelilingnya.
Lalu ibu datang,
menyapu lembar kertas itu
setelah membaca dan menggulung-gulungkannya.
Membuangnya di tempat sampah
yang penuh gulungan kertas.
Si anak kecil tak putus asa.
Tak juga pula menangis.
Ia merobek lembar kertas lagi
dan kembali menulis.
Berkali-kali.
Hingga akhirnya si ibu
tak lagi menyapunya.
Tapi,
malah memajangnya
di dinding kamarnya
yang berhiaskan emas
dan lembaran rupiah
dengan sedikit senyum si ibu
sebagai sebuah bonus.
M. Fathir Al Anfal (2011)
so, yang ditulis adek itu apa ya??
ReplyDelete"Adek"? mksd'a saya atau anak kecil dalam puisi itu?
ReplyDeletemaksudnya anak kecil yang di puisi itu, kawan... hahaha...maaf ambigu....>^.^<
ReplyDeleteOww, anak kecil d sini tuh d artikan sbgai pnulis amatir tw & si ibu tu bgiakan sbuh pnerbit.. pnulis amatir sama sprti anak kcil yg bru "blajar mnulis".. jd apa yg ia tulis, bs anda persepsikan apa saja.. =)
ReplyDeleteYucio, saling follow yuk, gimana?
ReplyDelete