Saturday, December 17, 2011

De-ku dan Ka-ku

"D" (Dibaca: "De").
Menari sajalah dirimu di kerlingan mataku.
Selama asam dan basa belum menjadi garam
dan segala jenis larutan belum bereaksi.
Oh, De-ku, yang tersendiri di ujung lorong,
menarilah dengan lekukan indah tubuhmu
mengelilingiku, yang kini juga
tak sanggup melawan jenuh hati.
Kibaskanlah rambutmu dan berilah wangi tubuhmu
untukku yang sedang membara.

Sementara itu,

"K" (Dibaca: "Ka").
Jangan kau sia-siakan sosok rupawan
yang berdiri sambil mengulurkan tangannya
untuk dirimu yang menangisi sebingkai foto,
sebuah kalung hati, dan selembar memori.
Oh, Ka-ku, yang kini sudah tak sendiri,
nikmatilah segenggam cinta yang ia berikan
untuk merekatkan kembali serpihan hati
yang terburai dan berceceran di lantai
karena kebodohan dan kekhilafanku.

M. Fathir Al Anfal (2011)

No comments:

Post a Comment