Thursday, May 31, 2012

Dalam Keterbengkalaian Hari

Dalam keterbengkalaian hari, tiba-tiba muncul dirimu lagi
Bagai siluet tak asing yang berkelebat
Seakan merobek selembar memori
Tersadar rindu yang hadir secepat kilat.

Sudah berapa kali kau absen dalam ingatku, sobat?
Berkali-kali hingga aku tak peduli lagi dengan kekuranganmu
Karena yang ku tahu kau adalah sahabat yang kuat
Meski keterbatasan fisik menderamu.

Ingat membawa kisah kita pada masa sekolah dulu
Melewati pagi bersama menuju sekolah
Menikmati sore yang lepas ketika rumah menanti
Memandang senja, mencoba menyibak misteri masa depan dibaliknya.

Kau yang mengajariku bersyukur atas berapapun angka yang diberikan guru
Mengajariku menjadi sosok yang disiplin, tangkas, dan pandai
Serta memberiku faedah penting tentang persahabatan.

Masa sekolah telah berakhir dan kita berpisah
Kau melanjutkan langkah, mencari ilmu ke negeri seberang.

Dalam keterbengkalain hari, ruangan ini sekan mendoakan rinduku terobati
dan dalam sisa-sisa masa terselip tanya
untuk sobatku yang tak henti-hentinya melawan keterbatasan diri,
"Kapan kita bersua kembali?"

M. Fathir Al Anfal (Mei 2012)

Monday, May 28, 2012

Rindu Kekasih Allah

Bagai meminta semangkok air dari laut
pun jua dengan setitik dari hujan,
aku benar-benar merindukannya.
Meski mata tak pernah melihatnya.

Hanya aku berpegang pada tali yang teguh
untuk memperoleh syafaatnya.

Beliau adalah Kekasih Allah
yang kemuliaannya membawa sinar
pada kehidupan yang mendung
sampai belum jatuh setetes pun air dari langit
karena riuh rendah suara Azan sudah berkumandang
dan menyebar luas hingga aku bernafas, kini.

Sungguh, aku sangat ingin bertemu. Aku rindu.

M. Fathir Al Anfal (April 2012)

Tuesday, May 22, 2012

Pendidikan Budaya yang Terlupakan

Seakan terombang-ambing di tengah samudra
nan kebodohan gemuruh ombak tampak nyata
dan tersesat akan mata angin nan
membawa gelap pekik
Manusia lupa tentang Pendidikan Budaya?

Cemooh burung-burung yang tak berakal
memenuhi udara hingga
nafas manusia makin sesak
Bagaimana mungkin Makhluk yang katanya Khalifah Bumi
melalaikan Pendidikan Budaya?

Reruntuhan di ujung Padang, hutan telanjang,
dan bencana tak terhitung
adalah buah tangan manusia
yang tak berbudaya dan tak menghargai budaya
tak berpendikan dan tak menghargai pendidikan

Sudah saatnya manusia menghentikan
jerit-jerit makian pembawa perpecahan,
memotong tangan-tangan setan nan jahil
dan merobohkan menara gading
penghalang kebersamaan dan kebhinekaan

Bentengilah dengan pendidikan
Gali sedalam-dalamnya ilmu
Dan arahkan, kendalikan, dan terangi!
Satukan kebudayaan!
Jangan biarkan Pendidikan Budaya
raib dan terdampar di Planet Mars!

(M. Fathir Al Anfal-April 2012)