Thursday, December 8, 2011

Hujan Mampir Di Hatimu

Hujan mampir di hatimu
dan berlalu bersama awan cokelat
yang berjalan cepat
di langit biru yang melapisi
langit hitam di atasnya.

Membuatku berjibaku menangkapmu
yang terpeleset karena jalan yang licin seketika.

Namun,

Aku tak selalu ada di belakangmu
saat kau terjatuh
karena hujan yang membasahi jalan.

Lalu,

Matahari mengintip perlahan.
Menghapus basah dan air yang menggenang jalan.
Menguapkan air-air itu kembali ke atas.

Sungguh,

Hujan yang menumpang lewat di hatimu,
tak ada gunanya.

Karena matahari pun tak pernah mati.
Dan aku,
pasti akan mati.

M. Fathir Al Anfal (2011)

No comments:

Post a Comment