Saturday, November 26, 2011

Aku Memang Pengecut

Orang bilang aku takut menyentuhmu.
Jangankan menyentuh bagian tubuhmu.
Tetapi juga hatimu yang katamu
kerap rapuh.
Pahamilah, hati ini sungguh ingin.
Aku hanya bosan dengan penghindaranmu.
Karena orang tahu, aku takkan bisa menyentuhmu
yang dengan pesonamu bisa selalu menyentuhku.

Seperti halnya burung yang terbang bebas
yang bisa setiap saat menerkam ular
yang tak bisa terbang untuk balik menyerang
burung yang angkuh dengan sayapnya
di atas sana.


Orang bilang aku tak berani menatapmu
Saat kau berdiri di depanku dengan senyum manis
yang diberikan Tuhan kepadamu.
Pahamilah, aku hanya tak berani melihat
apa yang ada di dalam sendu matamu.
Terlihat siratan kebencian yang kau sendiri
mungkin tak tahu datang darimana.

Seperti halnya aku yang tak tahu
mengapa dirimu ada di dalam cermin
yang kupandangi tiap larut malam
yang berujung retakan pada cermin
karena pukulan tangan ini.

Lalu untuk apa aku menyentuh
orang yang tak mau aku sentuh?
Mungkin hatimu memang tak suka disentuh
atau suka disentuh tapi
bukan dengan aku.
Katakan saja!
Bahkan kau boleh berkata: "pengecut!"
kepadaku.

Karena aku memang pengecut.
Aku harap kau mengatakan itu sekarang
bila kau memang ingin,
Selagi aku masih menatapmu di sini.

M. Fathir Al Anfal (2011)

No comments:

Post a Comment